Sabtu, 04 Maret 2017
Soal dan Pembahasan Barisan dan Deret Geometri
1. Dari barisan geometri dengan suku-suku positif, diketahui suku ke-3 adalah 4, dan besarnya suku ke-9 adalah 256, besarnya suku ke-12 adalah ....
A. 2048 D. 2056
B. 2050 E. 2062
C. 2054
jawaban : A
U3 = 4 → ar2 = 4
U9 = 256 → ar8 = 256
ar8/ ar2 = 256/4
r6 = 64
r = 2,
maka ar2 = 4 → a.22 = 4 → a = 1
Un = arn -1
U12 = 1 . 211 = 2048
2. Diketahui deret geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Jumlah enam suku pertama deret tersebut adalah ….
A. 368 D. 379
B. 369 E. 384
C. 378
(UN 2008 P45)
Jawaban : C
Diketahui :
suku pertama = a = 6
suku keempat = U4 = ar3 = 48
6.r3 = 48
r3 = 8 maka r = 2
Jumlah 6 suku pertama = S6
Soal dan Pembahasan Barisan dan Deret Aritmatika
Soal 1:
Rumus suku ke-n barisan aritmatika 94, 90, 86, 82, ... adalah...
a. Un = 90 + 4n
b. Un = 94 + 4n
c. Un = 94 - 4n
d. Un = 98 - 4n
Pembahasan:
Suku pertama = a = 94
Beda = b = 90 - 94 = -4
suku ke-n = Un = a + (n-1) b
= 94 + (n-1) -4
= 94 + (-4n) + 4
= 94 + 4 - 4n
= 98 - 4n (pilihan d)
Soal 2:
Dari barisan aritmatika diketahui suku ke-3 = 14 dan suku ke-7 = 26. Jumlah 18 suku pertama adalah....
a. 531
b. 603
c. 1.062
d. 1.206
Pembahasan:
U3 = 14
a + (3-1) b = 14
a + 2b = 14 ...... (persamaan pertama)
U7 = 26
a + (7-1) b = 26
a + 6b = 26 .... (persamaan dua)
Selanjutnya persamaan satu dan persamaan dua kita kurangkan:
Lalu kita ambil persamaan pertama untuk mencari nilai a:
a + 2b = 14 (kita ganti b dengan 3, karena hasil b = 3)
a + 2(3) = 14
a + 6 = 14
a = 14-6
a = 8
Selanjutnya kita masukkan a = 8 dan b = 3 pada rumus jumlah suku atau Sn untuk mencari jumlah 18 suku pertama:
Sn = n/2 (2a + (n-1)b)
S18 = 18/2 (2.8 + (18-1)3)
= 9 (16 + 17.3)
= 9 (16 + 51)
= 9. 67
= 603 (pilihan b)
Rumus suku ke-n barisan aritmatika 94, 90, 86, 82, ... adalah...
a. Un = 90 + 4n
b. Un = 94 + 4n
c. Un = 94 - 4n
d. Un = 98 - 4n
Pembahasan:
Suku pertama = a = 94
Beda = b = 90 - 94 = -4
suku ke-n = Un = a + (n-1) b
= 94 + (n-1) -4
= 94 + (-4n) + 4
= 94 + 4 - 4n
= 98 - 4n (pilihan d)
Soal 2:
Dari barisan aritmatika diketahui suku ke-3 = 14 dan suku ke-7 = 26. Jumlah 18 suku pertama adalah....
a. 531
b. 603
c. 1.062
d. 1.206
Pembahasan:
U3 = 14
a + (3-1) b = 14
a + 2b = 14 ...... (persamaan pertama)
U7 = 26
a + (7-1) b = 26
a + 6b = 26 .... (persamaan dua)
Selanjutnya persamaan satu dan persamaan dua kita kurangkan:
Lalu kita ambil persamaan pertama untuk mencari nilai a:
a + 2b = 14 (kita ganti b dengan 3, karena hasil b = 3)
a + 2(3) = 14
a + 6 = 14
a = 14-6
a = 8
Selanjutnya kita masukkan a = 8 dan b = 3 pada rumus jumlah suku atau Sn untuk mencari jumlah 18 suku pertama:
Sn = n/2 (2a + (n-1)b)
S18 = 18/2 (2.8 + (18-1)3)
= 9 (16 + 17.3)
= 9 (16 + 51)
= 9. 67
= 603 (pilihan b)
SOAL LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
Soal No. 1
Tentukan hasil dari soal limit berikut |
Pembahasan
Cara pertama dengan rumus yang ada diatas, sehingga langsung didapatkan
atau dengan cara kedua yang lebih panjang, memakai turunan, 3x turunkan jadi 3 dan sin 4x turunkan jadi 4 cos 4x, kemudian ganti x dengan nol
Soal No. 2
Tentukan hasil dari soal limit berikut |
Pembahasan
Identitas trigonometri berikut diperlukan
Setelah diubah bentuknya gunakan rumus dasar di atas
Soal No. 3
Nilai dari
A. 6
B. 5
C. 4
D. 2
E. 0
(UN Matematika 2014 IPA)
Pembahasan
Faktorkan x2 − 1 dengan mengingat bentuk a2 − b2 = (a − b)(a + b). Kemudian uraikan sin2 (x − 1) menjadi sin (x − 1) sin (x − 1) dan tan (2x − 2) menjadi tan 2(x − 1). Coret seperlunya.
Nilai dari
A. 6
B. 5
C. 4
D. 2
E. 0
(UN Matematika 2014 IPA)
Pembahasan
Faktorkan x2 − 1 dengan mengingat bentuk a2 − b2 = (a − b)(a + b). Kemudian uraikan sin2 (x − 1) menjadi sin (x − 1) sin (x − 1) dan tan (2x − 2) menjadi tan 2(x − 1). Coret seperlunya.
RANGKUMAN LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
RUMUS DASAR LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
Identitas trigonometri berikut diperlukan
Rumus untuk cos 2x (dalam soal ini dipakai rumus yang pertama)
Jumat, 03 Maret 2017
RANGKUMAN BARISAN DAN DERET
Menentukan Rumus Suku ke-n suatu
barisan
Pasangan suku-suku berurutan dari suatu barisan
aritmatika mempunyai beda yang sama, maka
U2=a+b
U3=U2+b=(a+b)+b=a+2b
U4=U3+b=(a+2b)+b=a+3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
U3=U2+b=(a+b)+b=a+2b
U4=U3+b=(a+2b)+b=a+3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Berdasarkan pola tersebut, dapatkah sobat
menentukan suku ke-7, suku ke-26 hingga suku ke-90? Dengan
menggunakan pola diatas kita dapat mengetahui dengan mudah suku-suku
tersebut.
U7=a+b
U26=a+25b
U90 = a + 89b
U26=a+25b
U90 = a + 89b
Sehingga berdasarkan runtutan penjelasan diatas
untuk suku ke-n dapat kita peroleh menggunakan rumus :
Un = a + (n – 1)b, untuk n bilangan
asli
DERET ARITMATIKA
Yang dimaksud dengan deret aritmatika adalah
penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
Misalnya kita ambil n suku pertama, jika
kita ingin menentukan hasil dari deret aritmatika sebagai contoh
untuk 5 suku pertama dari contoh deret diatas. Bagaimana caranya?
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Nah untuk 5 suku pertama, masih mungkin kita
menghitung manual seperti diatas. Seandainya kita akan menentukan
jumlah dari 100 suku pertama, apakah masih mungkin kita menghitung
manual seperti itu. Walaupun bisa tetapi pastinya akan memakan waktu
yang cukup lama. Nah kali ini akan kita tunjukkan cara menentukannya,
sebagai contohnya untuk mennetukan jumlah 5 suku pertama dari contoh
diatas.
Misalkan S5=7 + 10 + 13 + 16 + 19, sehingga
Walaupun dengan cara yang berbeda tetapi
menunjukkan hasil yang sama yaitu 65. Perhatikan bahwa S5
tersebut dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku
pertama dan suku ke-5, dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian
dibagi dengan 2. Analogi dengan hasil ini, jumlah n suku
pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan rumus berikut:
Sn = (a + Un) × n : 2
Dikarenakan Un = a + (n
– 1)b, sehingga rumus di atas menjadiSn = (2a + (n – 1)b) × n : 2
SISIPAN DAN DERET ARITMATIKA
Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan
beberapa buah bilangan diantara dua suku yang berurutan pada suatu
deret aritmatika sehingga diperoleh deret aritmatika yang baru.
Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16
+ 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya
dinyatakan dengan b1, dapat ditentukan dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan
Langganan:
Postingan (Atom)