Menentukan Rumus Suku ke-n suatu
barisan
Pasangan suku-suku berurutan dari suatu barisan
aritmatika mempunyai beda yang sama, maka
U2=a+b
U3=U2+b=(a+b)+b=a+2b
U4=U3+b=(a+2b)+b=a+3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
U3=U2+b=(a+b)+b=a+2b
U4=U3+b=(a+2b)+b=a+3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Berdasarkan pola tersebut, dapatkah sobat
menentukan suku ke-7, suku ke-26 hingga suku ke-90? Dengan
menggunakan pola diatas kita dapat mengetahui dengan mudah suku-suku
tersebut.
U7=a+b
U26=a+25b
U90 = a + 89b
U26=a+25b
U90 = a + 89b
Sehingga berdasarkan runtutan penjelasan diatas
untuk suku ke-n dapat kita peroleh menggunakan rumus :
Un = a + (n – 1)b, untuk n bilangan
asli
DERET ARITMATIKA
Yang dimaksud dengan deret aritmatika adalah
penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan.
Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
Misalnya kita ambil n suku pertama, jika
kita ingin menentukan hasil dari deret aritmatika sebagai contoh
untuk 5 suku pertama dari contoh deret diatas. Bagaimana caranya?
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Nah untuk 5 suku pertama, masih mungkin kita
menghitung manual seperti diatas. Seandainya kita akan menentukan
jumlah dari 100 suku pertama, apakah masih mungkin kita menghitung
manual seperti itu. Walaupun bisa tetapi pastinya akan memakan waktu
yang cukup lama. Nah kali ini akan kita tunjukkan cara menentukannya,
sebagai contohnya untuk mennetukan jumlah 5 suku pertama dari contoh
diatas.
Misalkan S5=7 + 10 + 13 + 16 + 19, sehingga
Walaupun dengan cara yang berbeda tetapi
menunjukkan hasil yang sama yaitu 65. Perhatikan bahwa S5
tersebut dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku
pertama dan suku ke-5, dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian
dibagi dengan 2. Analogi dengan hasil ini, jumlah n suku
pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan rumus berikut:
Sn = (a + Un) × n : 2
Dikarenakan Un = a + (n
– 1)b, sehingga rumus di atas menjadiSn = (2a + (n – 1)b) × n : 2
SISIPAN DAN DERET ARITMATIKA
Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan
beberapa buah bilangan diantara dua suku yang berurutan pada suatu
deret aritmatika sehingga diperoleh deret aritmatika yang baru.
Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16
+ 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya
dinyatakan dengan b1, dapat ditentukan dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar